Polda Banten mengajak santri dan tokoh agama untuk aktif dalam proses demokrasi di Banten, sebuah langkah yang mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Koordinator Nasional Lingkar Pemuda Nusantara (LPN), Mufti Azmi Miladi, menyatakan bahwa keterlibatan tokoh agama dalam demokrasi bukan hanya sekadar memilih pemimpin, tapi juga memberikan edukasi penting bagi masyarakat.
“Para tokoh agama dan santri memiliki peran krusial dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilih pemimpin yang amanah dan berintegritas,” ungkap Mufti dalam keterangannya pada Jumat, 25 Oktober.
Menurut Mufti, kehadiran tokoh agama dalam demokrasi bisa mendorong pemahaman masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan positif. “Tokoh agama di Banten memiliki pengaruh yang besar di tengah masyarakat. Dengan keterlibatan mereka, pesan tentang kepemimpinan yang jujur dan berintegritas dapat tersampaikan hingga ke akar rumput,” lanjutnya.
Mufti berharap inisiatif Polda Banten ini tidak sekadar ajakan, namun diwujudkan dalam langkah-langkah konkret seperti pemahaman melalui forum-forum keagamaan dan diskusi terbuka. “Langkah-langkah ini bisa membantu masyarakat menentukan pilihan yang bijak dan bertanggung jawab pada saat Pilkada,” tambahnya.
Selain tokoh agama, keterlibatan santri juga dipandang Mufti sebagai strategi penting untuk meningkatkan kesadaran politik di kalangan generasi muda. “Santri adalah calon pemimpin bangsa di masa depan. Membekali mereka dengan pemahaman tentang demokrasi adalah investasi jangka panjang yang akan memperkuat bangsa,” jelas Mufti.
Dengan adanya kolaborasi antara aparat kepolisian, tokoh agama, dan generasi muda seperti santri, diharapkan masyarakat Banten akan lebih siap dalam memilih pemimpin yang membawa kemajuan dan kesejahteraan. Ed: Dikky