widia ningsih Kulonnews.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa teknologi yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian mampu menciptakan bibit tanaman perkebunan berkualitas tinggi, yang dapat meningkatkan produktivitas petani di seluruh Indonesia.
“Teknologi di Kementerian Pertanian sudah sangat maju. Sekarang tinggal bagaimana kita mengedukasi para petani, terutama yang menanam komoditas seperti sawit dan karet, agar mereka bisa memanfaatkan teknologi ini untuk mendapatkan bibit unggul,” ujar Wamentan Sudaryono saat mengunjungi Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) di Medan, Minggu.
Sudaryono menekankan pentingnya informasi dan akses yang tepat bagi para petani untuk memperoleh bibit yang berkualitas dan bersertifikat, guna menjamin hasil panen yang optimal. Ia juga mengingatkan akan bahaya bibit palsu yang masih marak dijual di pasaran, terutama melalui platform daring.
“Kami sangat prihatin dengan maraknya penjualan bibit palsu. Petani sawit yang menggunakan bibit ini bisa merugi hingga 30 tahun lamanya. Oleh karena itu, kami telah bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menindak tegas penjual bibit palsu, termasuk melakukan take down terhadap penjualan daring dan melaporkannya ke kepolisian,” tegasnya.
Sudaryono juga mengimbau para petani untuk selalu memilih bibit yang telah bersertifikat, karena kualitas bibit sangat menentukan hasil panen dan kesejahteraan petani di masa depan.
Kepala BBPPTP Medan, Baginda Siagian, menambahkan bahwa lembaganya telah dilengkapi dengan laboratorium integrasi, uji mutu, kultur jaringan, dan analisis DNA. Fokus utama saat ini adalah pada tanaman sawit, dengan tujuan menemukan bibit unggul yang dapat meningkatkan produktivitas hingga 40 persen.
“Kami terus mendorong para petani untuk membeli benih yang bersertifikat demi hasil panen yang maksimal dan berkelanjutan,” kata Baginda.
Dukungan Wamentan Sudaryono terhadap penggunaan teknologi dan bibit bersertifikat ini sejalan dengan visi Kementerian Pertanian untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan sektor perkebunan dapat menjadi lebih produktif dan berdaya saing tinggi, membawa Indonesia menuju swasembada pangan yang berkelanjutan.
