Kunonnews.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono optimis bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada susu dan daging sapi dalam waktu dekat. Keyakinan ini diungkapkannya saat melakukan kunjungan ke Balai Inseminasi Buatan Lembang di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Sabtu, 27 Juli 2024.
“Ini sangat menggembirakan karena secara kemampuan, kita mampu mencapai swasembada. Nantinya, hal ini akan kita laporkan kepada Pak Menteri, Presiden Jokowi, dan Presiden berikutnya agar diambil keputusan politik yang tepat sehingga kita tidak perlu impor lagi,” ujar Sudaryono.
Sudaryono menyampaikan bahwa hingga saat ini, Kementerian Pertanian telah memproduksi 10,4 juta paket sperma siap pakai yang bisa langsung digunakan untuk inseminasi buatan pada sapi indukan.
“Ini adalah kabar baik yang harus disampaikan kepada publik bahwa Kementerian Pertanian melalui Balai Inseminasi Buatan telah mampu menyediakan 10,4 juta inseminasi buatan,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa produksi sperma ini didukung oleh teknologi canggih dan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten di bidang peternakan. Sudaryono menegaskan pentingnya komitmen bersama dan dukungan dari berbagai pihak untuk terus meningkatkan kemampuan produksi dalam negeri.
“Dari segi teknologi dan SDM, kita mampu melakukan inseminasi buatan dengan baik. Alat dan teknologi kita ada, pengawasan tersedia, dan produksi bisa kita lakukan dengan baik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Sudaryono mengungkapkan bahwa saat ini Balai Inseminasi Buatan Lembang memiliki cadangan sperma sekitar 5,4 juta paket, yang siap digunakan untuk mempercepat kebuntingan pada sapi indukan dan meningkatkan populasi sapi di Indonesia.
“Kita memiliki cadangan 5,4 juta inseminasi yang bisa langsung digunakan pada sapi indukan. Jika didistribusikan serentak, maka semua sapi bisa segera bunting. Ini sangat membanggakan dan perlu diketahui oleh publik,” jelasnya.
Sudaryono juga mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian telah mengembangkan teknologi khusus yang dapat menentukan jenis kelamin anakan sapi melalui teknologi sexing, yang memungkinkan pemilahan sperma untuk menghasilkan anakan sapi jantan atau betina sesuai kebutuhan.
“Kita sudah memiliki teknologi sexing yang bisa menentukan jenis kelamin anakan sapi, baik jantan maupun betina. Ini sangat penting, terutama untuk produksi susu yang membutuhkan sapi betina,” pungkasnya.