Sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, Pondok Pesantren Buntet Cirebon akan mendukung penuh Prabowo – Gibran di era pemerintahan kedepan.
KH. Salman Al Farisi selaku Ketua Umum YLPI Buntet mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga persatuan dan keamanan serta legowo menerima Prabowo – Gibran sebagai pasangan terpilih di Pilpres 2024.
“Ponpes Buntet Cirebon tercatat mempunyai santri 6000 orang, dan akan senantiasa jaga keamanan jelang dilantiknya capres cawapres terpilih,” tegas Kyai Salman, hari ini.
Kyai Salman memastikan 65 pondok yang bernaung di bawah Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren Cirebon siap jaga keamanan nasional. Dan saat ini ikut mendukung Pasangan Prabowo-Gibran yang mana menurutnya sangat pantas untuk memipin Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
“Pondok Pesantren Buntet merupakan satu-satunya Pesantren yang pada saat itu ikut mendukung pasangan Jokowi-JK, dengan agenda kampanye Pak Jokowi pada saat itu di Cirebon,” pungkasnya.
Diketahui, Pondok Pesantren Buntet Cirebon merupakan lembaga pendidikan Islam yang telah berusia ratusan tahun. Berdiri sejak tahun 1750 M, hingga kini pondok pesantren yang beralamat di Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon itu masih tetap eksis dan menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia.
Saat ini, setidaknya ada sebanyak 65 pondok yang bernaung di bawah Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren Cirebon dengan jumlah santri yang secara keseluruhan mencapai ribuan orang.
Pesantren Buntet merupakan lembaga pendidikan yang menerapkan dua sistem pembelajaran sekaligus. Yaitu sistem pembelajaran tradisional khas pesantren dan sistem pembelajaran modern.
Selain dibekali pengetahuan tentang ilmu agama melalui pengajian kitab kuning, para santri juga diberi kesempatan untuk mempelajari ilmu umum melalui pendidikan di sekolah formal.
Pesantren Buntet merupakan lembaga pendidikan Islam yang sudah berdiri sejak tahun 1750. Sang pendiri, yakni Kiai Muqoyyim atau yang juga dikenal dengan nama Mbah Muqoyyim merupakan tokoh Mufti dari Keraton Kanoman Cirebon.
Dan Pesantren Buntet Cirebon masih tetap eksis dan terus berkembang dengan menghadirkan sejumlah fasilitas pendidikan untuk para santri-santrinya.
Jumlah santri dari seluruh pondok yang ada di lingkungan YLPI Pesantren Buntet Cirebon tercatat ada sekitar 6000 orang. Ribuan santri itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Jawa Tengah, dan beberapa daerah lainnya di Indonesia.