Ketua MPR RI: Perpecahan Akibat Pemilu Harus Diatasi dengan Demokrasi Pancasila

JAKARTA – Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, menyatakan bahwa Pemilu yang diadakan setiap lima tahun masih menimbulkan kekhawatiran. Menurutnya, pemilu ini sering diwarnai dengan perdebatan dan konflik antar pendukung pasangan calon tertentu. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Himperra di Gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu, 29 Mei 2024.

“Kita selalu was-was setiap lima tahun, selalu bertikai, padahal kita memiliki sistem demokrasi yang diwariskan oleh pendiri bangsa, yaitu musyawarah mufakat. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang sesuai dengan jati diri bangsa kita,” ujar Bamsoet.

Ia mengingatkan kembali tentang Pemilu 2019, di mana politik identitas menjadi dominan di antara pasangan calon dan pendukungnya, menimbulkan istilah-istilah yang memecah belah berdasarkan ras dan agama. Bamsoet mengungkapkan kelegaannya bahwa masyarakat lebih dewasa dalam Pemilu terbaru.

“Delapan orang meninggal lima tahun lalu karena demo menolak hasil Pilpres. Syukurlah kemarin kita lebih dewasa dan tidak terprovokasi,” katanya.

Bamsoet juga berharap Pilkada 2024 bisa berlangsung kondusif seperti Pilpres, mengingat ada potensi konflik berbasis ras dan agama dalam pemilihan kepala daerah. Ia mencatat bahwa sudah mulai ada seruan untuk hanya memilih pemimpin asli putra daerah.

“Kita adalah NKRI, tetapi ada ucapan ‘harus anak asli daerah’. Ini berbahaya, kita bisa kembali ke zaman Jong Java, Jong Ambon, padahal kita sudah berikrar NKRI,” tegasnya.

Bamsoet juga mengingatkan masyarakat untuk berpolitik dengan wajar, belajar dari pengalaman Pemilu lima tahun lalu yang menyebabkan peningkatan angka perceraian dan konflik keluarga hanya karena perbedaan pilihan politik.

“Jangan terlalu fanatik karena ada tetangga saya sampai sekarang tidak saling tegur sapa karena berbeda pilihan presiden lima tahun lalu,” ceritanya.

Read Previous

DKPP Tegaskan Penyelenggara Pemilu yang Lakukan Pelanggaran Berat Akan Diberhentikan

Read Next

Ciptakan Pilkada Serentak 2024 Damai Tanpa Hoaks dan Ujaran Kebencian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular