david KOTA SERANG – Seorang mantan radikalis, Anwar, mengungkapkan awal mula keterlibatannya dalam ideologi radikalisme. Anwar mengaku pertama kali terpapar radikalisme melalui media sosial.
“Saya menonton video tentang perang di Yaman di YouTube dan mengomentari salah satunya,” kata Anwar. “Kemudian, saya mendapat balasan dari seseorang di Irak yang berbicara tentang sunatullah, syahid, dan surga.”
Dari situ, Anwar mulai tertarik pada pembentukan negara Islam yang bertentangan dengan NKRI. Ia membaca artikel dan mendengarkan ceramah dari orang-orang yang memiliki pemahaman serupa.
“Saya bergabung dengan kelompok yang memiliki ideologi itu dan merencanakan perjalanan ke Suriah,” lanjut Anwar. “Namun, sebelum berangkat, saya pergi ke Filipina untuk mempelajari syariat Islam yang diterapkan di sana.”
Di Suriah, Anwar langsung terlibat dalam pertempuran tanpa pelatihan sebelumnya. Ia mengaku yakin akan syahid dan surga. Namun, setelah beberapa waktu, ia mengalami kegagalan dan kembali ke Indonesia.
Anwar kemudian mencoba kembali ke Suriah melalui Malaysia, namun rencananya gagal. Ia ditangkap oleh pihak berwenang Malaysia. Anwar kini telah meninggalkan ideologi radikal dan menyesali tindakan masa lalunya.
