david Lebak – Seorang mantan anggota kelompok teror bernama Anwar mengaku pernah terjerumus dalam paham ideologi takfiri yang membawanya hijrah ke Suriah.
Perjalanan spiritual Anwar dimulai dari keterlibatannya dalam ideologi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) setelah menyaksikan video pertempuran di Yaman yang diunggah di YouTube. Anwar terkesima dengan alasan jihad yang dikemukakan kelompok tersebut, yakni menegakkan sistem syariat Islam di seluruh dunia.
“Saya mulai membeli buku dan mendengarkan ceramah tentang ideologi itu,” ujar Anwar.
Sebelum Ramadan, Anwar dan beberapa rekannya berangkat ke Suriah. Di sana, mereka berpindah-pindah markas dan terlibat dalam pertempuran sengit.
Namun, Anwar berhadapan dengan kesulitan karena senjata yang minim untuk melawan serangan udara musuh. Ia pun terpaksa kembali ke Turki dan ditahan selama lebih dari satu bulan.
Setelah dibebaskan, Anwar menandatangani perjanjian dengan pihak Turki untuk tidak kembali lagi ke Suriah. Namun, tekadnya untuk syahid tetap membara. Ia berangkat lagi ke Malaysia namun ditangkap dan dihukum selama 8 tahun.
Usai menjalani hukuman pada tahun 2022, Anwar tidak langsung pulang ke Indonesia. Ia ditahan di imigrasi selama 5 bulan.
Setelah dipulangkan oleh KBRI dan Kedutaan RI, Anwar direhabilitasi oleh Densus 88 di RPTC Cipayung. Selama 9 bulan menjalani rehabilitasi, keyakinannya mulai goyah.
“Saya merenung dan menyadari bahwa banyak hal yang bertentangan dalam paham takfiri,” kata Anwar.
Pertemuannya dengan mantan teroris Adi Jihadi semakin memperkuat keyakinannya. Anwar akhirnya memahami bahwa ajaran Islam tidak bertentangan dengan Pancasila.
“Sekarang saya sudah kembali ke NKRI dan siap berbagi pengalaman agar tidak ada lagi yang terjerumus dalam ideologi yang salah,” tandas Anwar.
