Wapres Ma’ruf Amin Sebut Situasi Pasca-Pemilu 2024 Lebih Kondusif

JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyinggung perihal situasi dan kondisi di tengah masyarakat usai pelaksanaan pesta demokrasi tahun 2024.

Menurutnya, keadaan masyarakat usai terselenggaranya pemilihan umum (pemilu) 2024 menunjukkan adanya situasi yang relatif kondusif pasca-pemilu sehingga patut dijaga dan dirawat dengan baik.

Hal ini disampaikannya saat menggelar acara silaturahim dan buka puasa bersama dengan para awak media di Kediaman Resmi Wapres, Jl. Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat pada Senin (1/4/2024) malam.

“Dilihat dari keadaannya, saya kira kondisi ini memang tidak seperti waktu pemilu yang lalu, yang sidang MK [2019] itu diwarnai dengan demonstrasi-demonstrasi dan mengkhawatirkan,” ucapnya.

Meski begitu, dia menekankan bahwa meskipun saat ini tengah berlangsung sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) pemilihan presiden (Pilpres) 2024 tetapi situasi di tengah masyarakat masih dinilai sejuk.

“Sekarang ini saya melihat panas di dalam persidangan, tapi tidak terjadi gejolak di luar persidangan, itu satu hal yang menurut saya ada pemahaman yang lebih baik. Ini tentu juga berkat daripada peran media dalam memberikan pemahaman,” paparnya.

Di sisi lain, berkaitan dengan masa jabatan yang akan segera berakhir, Wapres Ke-13 RI yang juga dikenal sebagai tokoh ulama ini mengatakan, meskipun dirinya tidak lagi menjadi wakil presiden, tetapi dia akan selalu menyibukkan diri dengan kegiatan kemasyarakatan, baik dalam urusan agama, bangsa, maupun negara.

“Saya tentu akan kembali ke habitat saya lagi, dan saya tidak akan mungkin melepaskan diri dari berbagai kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan, terutama keagamaan, karena itu bagian dari hidup saya,” katanya.

Bahkan, dia pun angkat bicara terkait pandangan masyarakat yang selalu menilainya jarang tampil di depan publik selama menjadi wakil presiden.

Orang nomor dua di Indonesia itu mengaku dirinya menjadi wapres menggunakan strategi seperti halnya bermain badminton, agar tidak terjadi tabrakan dalam memimpin.

“Saya memimpin seperti bermain badminton. Bagaimana kita menjaga harmoni di antara kedua pasangan. Bagaimana menempatkan posisi, kalau pasangan ada di depan, maka kita harus di belakang sehingga tidak terjadi benturan ya, tidak terjadi benturan,” pungkas Ma’ruf.

Read Previous

Bawaslu: Jokowi Tidak Langgar Asas Netralitas dalam Pembagian Bansos

Read Next

Dukungan Karang Taruna: Andika Hazrumy Perjuangkan Dana Stimulus Desa untuk Pilkada 2024 di Banten

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular