SERANG – Hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga survei Indikator Politik Indonesia dan Survei Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri dalam mendukung penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Mayoritas responden percaya bahwa Polri akan netral dalam persiapan pemilu, tanpa memihak siapa pun. Selain itu, survei juga menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri yang mencapai 87,8 persen, dengan sembilan dari sepuluh responden menyatakan puas terhadap pelayanan yang diberikan.
Menurut teori political trust, kepercayaan masyarakat terhadap suatu instansi negara seperti Polri dikaitkan dengan penilaian terhadap kompetensi, komitmen, prediktabilitas, integritas, kebajikan, dan daya tanggap mereka. Kepercayaan politik dianggap penting dalam menjaga stabilitas demokrasi dan legitimasi demokrasi secara keseluruhan.
Polri memainkan peran kunci dalam menjaga keamanan pemilu 2024 dengan melakukan upaya preventif, mengawasi pemungutan suara, memerangi kecurangan, dan menangani potensi kerusuhan atau protes yang mungkin terjadi. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pemilu berlangsung dengan sukses dan menghasilkan pemerintahan yang sah dan representatif.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Listyo Sigit Prabowo, menegaskan komitmen Polri dalam menjaga netralitas dalam pemilu dengan mengambil tindakan terhadap siapapun yang diduga tidak netral. Polri juga bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban umum selama periode kampanye, pemungutan suara, bahkan hingga pasca pemilu, serta memastikan pemilu berlangsung secara adil dan transparan.
Penerapan tindakan preventif dan pengelolaan keamanan oleh Polri menjadi perhatian utama, di mana pelajaran dapat diambil dari Kepolisian Daerah (Polda) Banten yang telah berhasil menciptakan fondasi yang kuat untuk demokrasi yang sehat di tingkat regional.