Para ulama dan tokoh agama di Banten menggelar Dialog Kebangsaan dan Deklarasi Pemilu Damai di Hotel Le Dian, Kamis, 30 November 2023, untuk mengantisipasi perpecahan akibat Pemilu 2024. Panasnya suasana pilpres maupun pileg sudah mulai terasa belakangan ini terutama di media sosial.
Dialog ini menjadi forum yang sangat berharga dalam mendiskusikan isu-isu kebangsaan, politik identitas, dan persiapan pemilu yang akan datang. Para peserta, secara tuntas membahas bagaimana melestarikan keberagaman dan persatuan dalam konteks politik.
Salah satu sorotan utama acara ini adalah kehadiran tokoh Ulama Banten, K.H Embay Mulya Syarief selaku Ketua PB Mathlaul Anwar, dan Tokoh NU Banten K.H Matin Syarkowi. Kedua tokoh ini memberikan pandangan berharga mengenai pentingnya memelihara persatuan dalam kerangka identitas politik yang beragam.
“Persatuan bangsa ini di atas segalanya. Jangan sampai pemilu yang digelar lima tahun sekali ini merusak persatuan dan kesatuan bangsa ini,” ungkap Embay.
Hal senada juga disampaikan K.H Matin Syarkowi yang meminta apapun hasil Pemilu 2024 diterima dengan legowo. “Apapun hasil pemilu mendatang harus kita terima dengan ikhlas dan legowo. Jangan menjadi pemicu perpecahan sesama anak bangsa”, ujar Syarkowi.
Sementara itu, Sekjen Pesatuan Mahasiswa Pecinta Tanah Air Indonesia (PMPI) Banten, Muhamad Zidan Nugraha mengatakan, Pancasila memiliki kedudukan yang cukup tinggi untuk mempersatukan bangsa. Pancasila juga harus terus dipahami oleh generasi muda yang akan datang.
“Kedudukan Pancasila begitu strategis sebagai dasar negara pemersatu bangsa. Maka dari itu Pancasila harus senantiasa dipertahankan oleh para generasi muda melalu revitalisasi dan aktualisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Zidan.
Acara ini berakhir dengan deklarasi bersama dan memastikan pelaksanaan pemilu yang damai, berintegritas, dan mencerminkan semangat kebangsaan. Keberadaan tokoh ulama dalam acara ini memberikan tambahan nilai spiritual dan etika dalam mendukung proses demokrasi.