Sempat Viral! Begini Nasib Tiga Tersangka Tragedi Pasar Kutabumi

KAB. TANGERANG – Kasus peristiwa penyerangan ratusan anggota Ormas dan preman kepada pedagang Pasar Kutabumi Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang pada hari Minggu 24 September 2023 lalu, Polresta Tangerang telah menetapkan 3 tersangka dan 4 masih sebagai saksi.

“InsyaAllah ada perkembangan. Silahkan hubungi Kasihumas Iptu Tibyani ya… maaf saya sedang rapat tks” Kata Sigit melalui pesan WhatsApp. Selasa (03 Oktober 2023)

Kasi Humas Polresta Tangerang Iptu Tibiyani mengatakan tiga orang tersangka kasusnya akan segera dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum.

“Sementara yang lainnya masih saksi dan terus dilakukan pendalaman.” Kata Tibiyani

Ketika disinggung apakah Polisi sudah memeriksa pihak-pihak yang diduga sebagai pemberi perintah atau dalang kepada Ormas dan preman bayaran yang sempat viral tersebut, Tibiyani menjelaskan pihaknya masih terus mendalami video dan rekaman lainnya.

“Sementara statusnya masih saksi dan masih didalami ya.” Ungkap Iptu Tibiyani

Seperti diketahui peristiwa penyerangan Ormas dan preman bayaran tersebut sebelumnya sudah tercium oleh publik pada tanggal 21 September 2023 ada kabar pembentukan Aliansi Masyarakat Peduli Pasar Banten oleh beberapa organisasi dan tokoh masyarakat Banten yang terdiri dari : PAC BPPKB Kec. Pasar Kemis, PAC PPBNI Kec. Pasar Kemis, KORCAM Pendekar Banten Kec. Pasar Kemis, PAC Pemuda Pancasila Kec. Pasar Kemis, Perwakilan Indonesia Timur Bersatu, PAC LAPBAS Kec. Pasar Kemis, Abdullah Akbar, Tony Wismantoro, Rudi Hartono, Nana Rohyana, Hengky Hengkesa menyebutkan diri sebagai Aliansi Masyarakat Peduli Pasar Rakyat Banten.

Lalu dari sejumlah pedagang pada tanggal 23 September 2023 mendapatkan Voice Note pembicaraan mengenai perintah ke Aliansi tersebut bahwa akan dibayarkan sebesar Rp. 200 ribu per orang bersih, untuk makan, minum dan rokok ditanggung Pemberi kerja.

Selain itu beredar pula video berdurasi 49 detik memperlihatkan salah satu oknum anggota ormas tengah berkomunikasi melalui telepon genggam meminta arahan kepada seseorang yang diduga pemberi perintah.

“Saya tarik mundur ke pasar, sesuai instruksi ya, kalau mereka itu kembali jangan salahkan saya,” kata seorang anggota Ormas dalam video itu saat berbicara melalui telpon genggam kepada seseorang yang diduga pemberi perintah.

“Gini aja Pak Toni punya pendirian bagaimana baiknya, Perumda juga punya pendirian, biar kami selesai hari ini, kalau memang belum kami bertahan,” ucapnya lagi.

Oknum anggota Ormas itu sempat menyebut nama “Toni” yang diduga merupakan orang yang memberikan perintah kepada Ormas dan preman bayaran tersebut.

Read Previous

Gelar Piala Esi Pandeglang, Tia Rahmania Upayakan Ekosistem Esport Positif

Read Next

Doa dan Wejangan Kiai Said: Pertemuan Ganjar Pranowo di Pesantren Al-Tsaqafah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular