Anies Baswedan melakukan kampanye dengan mengunjungi beberapa tempat di Provinsi Banten, Selasa (24/1/2023).
Koordinator aksi, Iwan mengatakan menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, Partai NasDem terkesan terus berupaya melakukan manuver-manuver yang kental dengan upaya mencuri start kampanye.
Padahal, tahapan kampanye masih jauh.
Dengan dalih sosialisasi, katanya, NasDem terus melakukan upaya pencitraan dan secara tak langsung melakukan ajakan dan imbauan ke khalayak umat untuk memilih NasDem juga Anies Baswedan yang merupakan bakal calon presiden yang diusungnya.
“Ketidakdewasaan dan ketidaketisan secara politik bagi NasDem dan Anies terlihat dengan melakukan safari politik, karena khawatir akan kekalahannya di pemilu 2024.”
“Seharusnya NasDem dan Anies lebih utamakan etika politik dengan mengajarkan masyarakat cara berpolitik secara dewasa dan bijak tanpa upaya atau manuver yang lekat dengan curi start kampanye,” ujarnya.
Selain itu, Iwan juga menyebut bahwa lokasi-lokasi yang yang dijadikan NasDem dan Anies dalam melakukan manuver politik dinilai tak etis seperti Masjid yang seharusnya netral dan bersih dari upaya politik praktis.
“Harusnya NasDem dan Anies lebih bijak dan dewasa dalam memilih tempat. Kami menolak upaya curi start kampanye yang dilakukan NasDem dan partai mana pun, menolak upaya curi start kampanye oleh balon presiden mana pun, menolak penggunaan tempat yang dijadikan politik praktis,” katanya.
Iwan meminta NasDem dan Anies untuk lebih dewasa dalam berpolitik dan mengedepankan etika politik dengan tidak melakukan upaya berbau kampanye sebelum masa kampanye yang ditetapkan KPU.
“Kami meminta Bawaslu dan KPU baik Kota Serang atau Banten untuk lebih pro aktif dalam memberikan warning alias sanksi ke NasDem dan Anies terhadap upaya yang mengarah pada curi start kampanye,” katanya.